SPK Pemberian Reward
Kepada Guru Berprestasi di SMP Negeri 2
Jepara Dengan Menggunakan Metode SAW
Disusun
Oleh :
Nama
: Eni Ramadhaniati
NIM
: 201353025
PROGRAM STUDI SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam
suatu Instansi pendidikan memiliki guru, staf pengajar, yang profesional
merupakan sebuah keharusan bagi sekolah baik SD, SMP maupun SMA dalam
melaksanakan proses pendidikan yang bermutu, demikian halnya dengan SMP Negeri
2 Jepara. Untuk itu, sekolah selalu mendorong peningkatan profesionalitas guru
dan meningkatkan kualitas sistem manajemen tenaga kependidikan. Untuk
mengetahui tingkat profesionalitas seorang guru, dilakukan penilaian terhadap
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran. Penilaian dilakukan
dengan mengukur kinerja masing-masing guru dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada.
Kompetensi
guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran. Dari uraian masalah di atas, maka perlu adanya sebuah
sistem pendukung keputusan yang dapat membantu proses pengambilan keputusan
suatu masalah sehingga keputusan yang diberikan atau dihasilkan diharapkan
dapat memenuhi batasan yang ditentukan.
Metode
yang digunakan pada makalah kali ini adalah metode Simple Additive Weighting
(SAW). Metode SAW ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut, kemudian dilanjutkan denga proses perankingan yang akan
menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. (Wibowo &
dkk, 2009). Dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yang memiliki
Penilaian Kinerja Guru (PKG) tertinggi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan.
Dengan
metode perankingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena
didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan,sehingga akan
mendapatkan hasil yang akurat terhadap siapa yang akan menerima reward
tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belaklang masalah diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Bagaimanakah
merancang sistem pendukung keputusan kinerja guru di SMP Negeri 2 Jepara dengan Metode Simple Adtivite Weighting (SAW)
2. Bagaimanakah
menerapkan metode Simple Adtivite Weighting (SAW) sebagai salah satu metode
dalam membuat sistem pembuat keputusan kinerja guru di SMP Negeri 2 Jepara
1.3.Batasan Masalah
Batasan masalah yang
dapat diuraikan agar makalah ini tidak meluas adalah sebagai berikut
1. Metode
yang dibuat merupakan pendukung keputusan saja sehingga keputusan yang diambil
tetap berada pada Kepala Sekolah
2. Kriteria
yang digunkana dalam metode menyesuaikan dengan Internal SMP Neeri 2 Jepara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metode Simple Additive
Weighting (SAW)
Pengertian Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering
juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif
pada semua atribut Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
(X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
Metode ini merupakan
metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi
situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah
alternatif dengan kriteria tertentu. Metode SAW ini mengharuskan pembuat
keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat
dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah
bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi
matriks sebelumnya.
2.2. LangkahPenyelesaian
dengan Metode SAW
Langkah Penyelesaian
SAW sebagai berikut :
1.
Menentukan
kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu
Ci.
2.
Menentukan rating
kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.
Membuat matriks
keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan
ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.
Hasil akhir diperoleh
dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi
R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Formula untuk melakukan
normalisasi tersebut adalah :
Dimana :
Rij = rating kinerja ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan rij adalah rating
kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk
setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
Dimana :
Vi = Nilai akhir
dari alternatif
wj = Bobot yang
telah ditentukan
rij =
Normalisasi matriks Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatifAi
lebih terpilih
STUDI KASUS
SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PEMBERIAN REWARD
SMP
Negeri 2 Jepara akan melakukan penilaian terhadap kinerja 6 guru dengan metode SAW. Penilaian ini dimaksudkan
untuk memilih siapa guru yang layak untuk mendapatkan Reward, Penilaian
berdasarkan 6 kriteria yaitu kesetiaan, tanggung jawab, prestasi kerja, ketaatan,
kejujuran dan kerjasama.
Dengan
adanya penilaian ini diharapkan akan membantu dalam pengambilan keputusan siapa
yang berhak mendapatkan Reward dari Kepala Sekolahdan mengetahui seberapa baik
kinerja guru di SMP Negeri 2 Jepara.
Nama Guru yang akan diseleksi :
1.
Aini
Sulistyowati S.Pd (X1)
2.
Imdatul
Sofiah S.Pd (X2)
3.
Nur Hadiyoso
S.Pd (X3)
4.
Sri Hartati
S.Pd (X4)
5.
Ridho Mahmud
S.Pd (X5)
6.
Margdalena
Suryati S.Pd (X6)
Kriteria benefit-nya adalah
1.
Kesetiaan (
Y1)
2.
Prestasi
Kerja (Y2)
3.
Tanggung
Jawab (Y3)
Sedangkan kriteria cost-nya adalah
1.
Ketaatan (Y4)
2.
Kejujuran (Y5)
3.
Kerjasama (Y6)
Kriteria dan Pembobotan
Teknik pembobotan pada
kriteria dapat dilakukan dengan beragai macam cara dan metode. Fase ini dikenal
dengan istilah pra-proses. Namun bisa juga dengan cara secara sederhana dengan
memberikan nilai pada masing-masing secara langsung berdasarkan persentasi
nilai bobotnya. Sedangkan untuk yang lebih lebih baik bisa digunakan fuzzy
logic. Penggunaan Fuzzy logic, sangat dianjurkan bila kritieria yang dipilih
mempunyai sifat yang relative, misal Umur, Panas, Tinggi, Baik atau sifat
lainnya.
Di tahap ini kita
mengisi bobot nilai dari suatu alternatif dengan kriteria yang telah dijabarkan
tadi. Perlu diketahui nilai maksimal dari pembobotan ini adalah ‘1’
Tabel Kriteria
Guru
|
Kriteria
|
|||||
Y1
|
Y2
|
Y3
|
Y4
|
Y5
|
Y6
|
|
X1
|
0,5
|
1
|
0,7
|
0,6
|
0,7
|
0,8
|
X2
|
0,8
|
0,3
|
1
|
0,8
|
0,9
|
0,7
|
X3
|
1
|
0,4
|
0,5
|
0,7
|
1
|
0,3
|
X4
|
0,7
|
0,1
|
0,4
|
0,6
|
0,8
|
0,4
|
X5
|
0,3
|
0,6
|
0,5
|
0,8
|
1
|
0,9
|
X6
|
0,1
|
0,5
|
0,1
|
0,1
|
0,5
|
0,1
|
Pembobotan (w)
Kriteria
|
Bobot
|
Y1
|
0,4
|
Y2
|
0,2
|
Y3
|
0,1
|
Y4
|
0,1
|
Y5
|
0,1
|
Y6
|
0,1
|
Total
|
1
|
Matrik
0,5
|
1
|
0,7
|
0,6
|
0,7
|
0,8
|
0,8
|
0,3
|
1
|
0,8
|
0,9
|
0,7
|
1
|
0,4
|
0,5
|
0,7
|
1
|
0,3
|
0,7
|
0,1
|
0,4
|
0,6
|
0,8
|
0,4
|
0,3
|
0,6
|
0,5
|
0,8
|
1
|
0,9
|
0,1
|
0,5
|
0,1
|
0,1
|
0,5
|
0,1
|
Kriteria benefitnya
yaitu (Y1, Y2 dan Y3).
Untuk
normalisai nilai, jika faktor kriteria benefit digunakanan rumusan
Rii = ( Xij / max{Xij})
Dari kolom Y1 nilai
maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom Y1 dibagi oleh nilai
maksimal kolom Y1
R11
= 0,5 / 1 = 0,5
R21
= 0,8 / 1 = 0,8
R31 = 1 / 1 = 1
R41 = 0,7 / 1 = 0,7
R51 = 0,3 / 1 = 0,3
R61 = 0,1 / 1 = 0,1
Dari kolom Y2 nilai
maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom Y2 dibagi oleh nilai
maksimal kolom Y1
R12
= 1 / 1 = 1
R22
= 0,3 / 1 = 0,3
R32 = 0,4 / 1 = 0,4
R42 = 0,1 / 1 = 0,1
R52 = 0,6 / 1 = 0,6
R62 = 0,5 / 1 = 0,5
Dari kolom Y3 nilai
maksimalnya adalah ‘1’ , maka tiap baris dari kolom Y3 dibagi oleh nilai
maksimal kolom Y3
R13 = 0,7 / 1 = 0,7
R23
= 1 / 1 = 1
R33 = 0,5 / 1 = 0,5
R43 = 0,4 / 1 = 0,4
R53 = 0,5 / 1 = 0,5
R63 = 0,1 / 1 = 0,1
Kriteria costnya yaitu
(Y4, Y5 serta Y6). Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria cost
digunakanan rumusan
Rii = (min{Xij} /Xij)
Dari kolom Y4 nilai
minimalnya adalah ‘0,1’ , maka tiap baris dari kolom Y4 menjadi penyebut
dari nilai maksimal kolom Y4
R14
= 0,1 / 0,6 = 0,17
R24
= 0,1 / 0,8 = 0,125
R34 = 0,1 / 0,7 = 0,14
R44 = 0,1 / 0,6 = 0,17
R54 = 0,1 / 0,8 = 0,125
R64 = 0,1 / 0,1 = 1
Dari kolom Y5 nilai minimalnya adalah ‘0,5’ ,
maka tiap baris dari kolom Y4 menjadi penyebut dari nilai maksimal
kolom Y5
R15 = 0,5 / 0,7 =
0,71
R25 = 0,5 / 0,9 =
0,55
R35 = 0,5 / 1 = 0,5
R45 = 0,5 / 0,8 = 0,625
R55 = 0,5 / 1 = 0,5
R65 = 0,5 / 0,5 = 1
Dari kolom Y6 nilai minimalnya adalah ‘0,1’ ,
maka tiap baris dari kolom Y6 menjadi penyebut dari nilai maksimal
kolom Y6
R16 = 0,1 / 0,8 =
0,125
R26 = 0,1 / 0,7 = 0,142
R36 = 0,1 / 0,3 = 0,33
R46 = 0,1 / 0,4 = 0,25
R56 = 0,1 / 0,9 = 0,14
R66 = 0,1 / 0,1 = 1
Masukan semua hasil
penghitungan tersebut kedalam tabel yang kali ini disebut tabel faktor ternormalisasi
0,5
|
0,8
|
1
|
0,7
|
0,3
|
0,1
|
1
|
0,3
|
0,4
|
0,1
|
0,6
|
0,5
|
0,7
|
1
|
0,5
|
0,4
|
0,5
|
0,1
|
0,17
|
0,125
|
0,14
|
0,17
|
0,125
|
1
|
0,71
|
0,55
|
0,5
|
0,625
|
0,5
|
1
|
0,125
|
0,142
|
0,33
|
0,25
|
0,14
|
1
|
Perangkingan
X1 =
(0,5*0,4) + (0,8*0,2) + (1*0,1) +
(0,7*0,1) + (0,3*0,1) + (0,1*0,1) = 0,57
X2 = (1*0,4) + (0,3*0,2) + (0,4*0,1) + (0,1*0,1) +
(0,6*0,1) + (0,5*0,1) = 0,62
X3 = (0,7*0,4) + (1*0,2) +(0,5*0,1) + (0,4*0,1)
+ (0,5*0,1) + (0,1*0,1) = 0,63
X4 =
(0,17*0,4) +(0,125*0,2)+(0,14*0,1)+(0,17*0,1)+(0,125*0,1)+(1*0,1) = 0,2365
X5 =
(0,71*0,4)+(0,55*0,2) + (0,5*0,1) + (0,625*0,1) + (0,5*0,1) + (1*0,1) = 0,6565
X6 =
(0,125*0,4) + (0,142*0,2)+(0,33*0,1)+(0,25*0,1)+(0,14*0,1) + (1*0,1) = 0,2504
Dari hasil perangkingan di atas maka dapat
disimpulkan :
X1 =
0,57
X2 =
0,62
X3 =
0,63
X4 =
0,2365
X5 =
0,6565
X6 = 0,2504
Dari hasil perhitungan
di atas nilai tertinggi di peroleh oleh (X1) dengan nilai 0,57, maka dapat
direkomendasikan sebagai guru yang layak mendapatkan reward adalah Aini
Sulistyowati S.Pd
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari
studi kasus di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan
sangat membantu dalam pengambilan keputusan dalam suatu masalah, dengan
objektif dan adil.
2. Dengan
adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan penilaian kinerja guru pada
SMP Negeri 2 Jepara akan membantu dalam mengevaluasi kinerja guru yang ada di
sekolah tersebut dalam pencapaian standar kompetensi yang ada.
3. Dengan
adanya sistem pendukung keputusan ini membuktikan bahwa metode Simple Additive
Weighting berhasil di implementasikan kedalam sistem
dan telah dibuktikan pada saat pengujian penelitian.
4. Perhitungan
diatas menghasilkan keputusan siapa yang bekan rhak dan layak mendapatkan
reward guru berprestasi
Saran
Karena
ketebatasan waktu, penulis hanya membatasi pada 6 kriteria yang dinilai, yaitu
Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran dan Kerjasama.
Untuk pengembangan sistem dapat ditambah variabel lain yang dapat memperkuat
dalam pengambilan keputusan.
0 komentar:
Posting Komentar